SEMARANG – Rekayasa lalu lintas berupa One Way mudik di jalur tol adalah program nasional untuk mengantisipasi ledakan arus balik lebaran tanggal 6-8 Mei 2022 akhirnya dilepas di gate tol Kalikangkung, Semarang, Jumat (6/5/2022) siang.
Pelepasan One Way Nasional ini dilakukan tiga menteri yakni Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Ketiga menteri tersebut turut didampingi Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Senoaji dan sejumlah PJU Polda.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada awak media mengatakan, penerapan one way pada arus balik lebaran ini merupakan bagian dari tugas negara dan amanat Presiden untuk menciptakan mudik lebaran yang aman dan sehat.
Pengaturan lalu lintas selama lebaran, kata Menhub, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan pada masyarakat selama mudik.
“Aman berarti safety, selamat sampai di tujuan dengan jangka waktu perjalanan yang sesuai dan mentaati prokes,” terangnya.
Menhub juga memberikan apresiasi pada peran TNI-Polri serta stakeholder terkait dalam mengamankan serta mengatur kelancaran arus mudik dan balik lebaran.
Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar para pengendara dapat berperilaku baik pada masa arus balik. Hasil evaluasi yang menyatakan bahwa arus mudik tahun 2022 lebih baik dibanding 2019 agar dipertahankan.
“Angka kecelakaan lalu lintas pada mudik 2022 jauh lebih menurun dibandingkan tahun 2019. Saya harap perkembangan positif ini dipertahankan pada arus balik kali ini,” katanya.
Ia juga mengapresiasi peran Polri serta TNI dan stakeholder terkait yang telah berupaya maksimal dalam mengamankan dan memperlancar arus lalu lintas selama mudik lebaran.
Sedangkan, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi menegaskan bahwa penerapan One Way merupakan realisasi dari jadwal yang sudah dibuat untuk mengantisipasi arus balik.
Ia pun meminta masyarakat yang terdampak penerapan One Way untuk memanfaatkan jalur alternatif.
“Buat masyarakat yang menuju kawasan yang tidak dapat dijangkau lewat tol, agar memanfaatkan jalur yang ada. Pilih waktu sore atau malam hari saat tingkat kesibukan masyarakat menurun,” tandasnya.
Firman mengingatkan masyarakat pengguna jalan untuk tidak menunggu di pintu tol mengingat penerapan One Way dapat berlangsung penuh 24 jam hingga 8 Mei 2028.
“Dipersilahkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan jalur yang ada. Silahkan dilihat jadwal yang ada dan kami harap tidak menunggu di pintu-pintu tol,” tukasnya. (JNJ-Adi)