SEMARANG – Mendukung penuh kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dengan merekrut para santri untuk menjadi prajurit TNI, Kodim 0733/Kota Semarang dibawah naungan Kodam IV/Diponegoro menggelar latihan pembinaan fisik bagi para santri calon Bintara dan Tamtama wilayah binaannya, bertempat di Yonarhanud 15/DBY, Kamis (24/02/2022).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Dandim 0733/Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana M.MDS, dengan tujuan sebagai tindak lanjut sosialisasi penerimaan calon prajurit TNI jalur santri dan lintas agama dalam membantu para santri mencapai standar nilai kelulusan fisik yang ditentukan TNI.
Ditempat terpisah, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Enjang, S.I.P., menyebutkan bahwa pembinaan tersebut merupakan wujud nyata Kodam IV/Diponegoro mendukung penuh kebijakan Kasad. Selain itu, hal tersebut dinilai juga dapat mempererat hubungan TNI dengan masyarakat.
“Ini kebijakan yang bagus, karena jika dari pesantren sudah dididik agama dan sudah pasti terjaga masalah akhlaknya. Untuk itu Kodam IV/Diponegoro akan mendukung penuh kebijakan tersebut dan akan siap membantu para santri dalam mewujudkan cita citanya”, Imbuhnya.
Selanjutnya Kapendam juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di Kodim 0733/Kota Semarang saja, namun pembinaan fisik bagi para santri juga telah dilakukan di beberapa wilayah Kodam IV/Diponegoro, seperti Kodim 0707/Wonosobo dan Kodim 0720/Rembang yang dilakukan oleh Koramil 14/ Sarang. Sedangkan untuk sosialisasi rekrutmen TNI lintas agama, seluruh satuan jajaran teritorial Kodam IV/Diponegoro telah melakukannya di wilayah binaannya masing masing.
Melalui latihan yang digelar, Dandim 0733/Kota Semarang mengatakan tahapan pembinaan fisik tersebut meliputi lari, sit up, push up, pull up, lunges, shuttle run dan renang.
“Harapan kami para santri di wilayah Semarang yang mengikuti seleksi, agar bisa lebih siap sehingga mereka banyak yang lulus dan nantinya dapat berbakti kepada bangsa dan negara melalui TNI AD”
Disela sela kegiatan terlihat Dandim 0733/Kota Semarang juga memberikan sepatu kepada salah satu santri yang tidak mempunyai sepatu olah raga, sebagai bentuk dukungan moral agar bisa mengikuti seleksi seperti santri yang lainnya.
(Adi-Pendam IV)