SEMARANG – Setelah merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, umat Hindu di Kota Semarang dan sekitarnya melaksanakan Dharma Shanti di Gedung Moh Ichsan, Balaikota Semarang, Minggu (13/3/2022). Dharma Santi yang merupakan tahapan akhir dari Hari Raya Nyepi.
Acara itu dihadiri Walikota beserta Wakil Walikota Semarang, seluruh Forkompinda, Pembina Hindu Dewa Artayasa dari Depag Jawa Tengah, Kodam Bintaldam Diponegoro Jawa Tengah.
Dalam sambutannya Walikota mewakili Pemkot Semarang mengucapkan mohon maaf lahir batin.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi meyakini bahwa dalam proses pembangunan di wilayah manapun, di Negara manapun, kususnya Kota Semarang “Landasan fundamental adalah terciptanya kerukunan umat beragama,” ujarnya.
Walikota mengatakan, kalau Semarang sudah memenangkan dua pertandingan. Pertandingan pertama telah mengalahkan yang namanya Covid-19. Kemenangan kedua, kemenangan didalam keterpurukan ekonomi, kalau ekonomi terpuruk kita tidak akan bisa apa-apa.
Ketua Panitia Shanti Dharma, dari PHDI (Parisada Hindu Dharma lndonesia, I Nengah Dharmayana mengingatkan kepada semua umat Hindu bahwa sebagai mahluk sosial tidak bisa bekerja dan hidup sendiri-sendiri.
“Kita pasti membutuhkan orang lain, apalagi sekarang masih pandemi Covid-19,” pesannya.
Hal tersebut sejalan dengan konsep dasar agama Hindu yaitu Tat Twam Asi. Ia adalah kami anak adalah kami dan kita semua bersaudara. “Kita ini adalah saudara bukan hanya umat Hindu namun kita semua bersaudara,” katanya.
Karena kita bisa hidup bisa bernafas mempunyai akal sehat itu ada Atma, didalam tubuh kita. Atma merupakan percikan Tuhan yang bersumber dari sang hyang widhi, yang Maha Esa.
Perayaan Shanti Dharma dimeriahkan dengan sejumlah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya. Beberapa kegiatan tersebut berupa kegiatan sosial.
“Semua rangkaian kegiatan yang kami laksanakan dalam rangka menjalin kebersamaan dan keakraban sesama umat Hindu sehingga tercapailah kebahagiaan dan kedamaian,’’ ucapnya. (A/r)
