Antisipasi Ancaman-ancaman, Yonif 406/CK Lanjutkan Latihan Tempur Kota

PURBALINGGA – Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin pimpin apel gelar pasukan yang diikuti seluruh satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro sebagai lanjutan drill tempur latihan Pertempuran Kota (Purkota) Yonif 406/Candra Kusuma di lapangan Alun Alun Purbalingga, Sabtu (19/3/2022).

Apel gelar ini untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin timbul di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyajarta (DIY).

Latihan Purkota juga bertujuan untuk membina kemampuan tempur prajurit Satpur, Satbanpur dan Satbanmin agar senantiasa siap menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks, yang didalamya terdapat simulasi untuk merebut kembali objek-objek vital, kantor pemerintahan dan instalansi energi serta pembebasan sandera.

Dalam amanat yang dibacakan Danrem, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menyampaikan, rasa bangga dan terima kasih atas semangat yang ditunjukkan oleh seluruh satuan yang mendukung pelaksanaan latihan Purkota tersebut, karena kegiatan dapat berjalan dengan baik aman, lancar, tanpa adanya kecelakaan.

“Selamat kepada para prajurit Yonif 406/CK beserta seluruh satuan yang terlibat atas keberhasilannya menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dalam latihan pertempuran kota ini dengan baik,” ujarnya.

Disamping itu, latihan ini merupakan tolak ukur dalam mengetahui sejauh mana kesiapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam mengantisipasi ancaman radikalisme yang mungkin timbul di wilayah Jateng dan DIY.

Sebab, wilayah Jateng dan DIY merupakan provinsi yang cukup besar dan menjadi salah satu barometer Nasional, dimana didalamnya memiliki berbagai latar belakang suku, agama, dan ras. Apabila terganggu maka akan berpengaruh terhadap situasi Nasional.

“Kondisi ini jika tidak dikelola dengan baik, sangat berpotensi menimbulkan konflik dan dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal yang disinyalir cukup banyak tersebar di berbagai daerah di Jateng dan DIY,” lanjutnya.

Oleh karenanya, dalam mengantisipasi ancaman tersebut, Pangdam menegaskan agar memaksimalkan kinerja aparat Intelijen maupun Babinsa di tiap daerah untuk melakukan koordinasi secara terpadu dengan berbagai komponen masyarakat guna menumbuhkan kepedulian terhadap keamanan lingkungannya, sehingga mencegah masuknya pengaruh kelompok kelompok radikal dalam masyarakat.

Selain itu Pangdam menekankan, sebagai salah satu Kotamaops TNI, seluruh prajurit Kodam IV/Diponegoro harus mampu dan siap dalam menjaga kondusifitas wilayah Jateng dan DIY serta menguasai teknik dan taktik pertempuran kota.

“Kemampuan pertempuran kota ini harus dimiliki oleh seluruh satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro, bukan hanya dimiliki oleh pasukan khusus atau Raider. Untuk itu latihan pertempuran kota seperti ini harus dilaksanakan secara rutin untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan prajurit,” tegasnya. (Adi/Pendam)